DAMPAK NEGATIF WESTERNISASI

Kata Westernisasi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu west artinya barat. Sedangkan menurut istilah, kata ini menjelaskan usaha meniru gaya hidup seperti orang Eropa Barat atau Amerika.

Jadi jika digabungkan Westernisasi adalah suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan.

Berlangsungnya Westernisasi terjadi melalui Interaksi Sosial berupa kontak langsung maupun tidak langsung,seperti:buku, majalah, media cetak dan elektronik, televisi, internet, dan sebagainya.

Westernisasi dapat berlangsung pada setiap generasi, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun yang kurang peka terhadap nilai kepribadian bangsa Indonesia. Umumnya kalangan remaja-lah yang sangat intensif dalam menyikapi perubahan sosial budaya ini, dikarenakan faktor usianya yang sedang mencari nilai-nilai untuk membentuk karakter dan kepribadiannya. 

Untuk itu mereka mencontoh dan mengikuti Negara-Negara Barat yang lebih maju di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti bangsa Eropa dan Amerika.

Mengapa yang ditiru adalah Eropa dan Amerika? Karena Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang lebih modern sehingga banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern.

Padahal, kalau kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Dan hal itu justru akan menghilangkan identitas kebudayaan asli Indonesia sebagai ciri khas yang sangat bernilai di mata dunia.

Berikut adalah Dampak Negatif dari Westernisasi, yaitu:

1. Gaya Hidup yang Bersifat Konsumtif
Gaya hidup konsumtif adalah tindakan atau gaya hidup seseorang yang senang menggunakan uangnya tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Mulai dari memberi barang hingga kebutuhan atau keinginan secara berlebihan.

2. Mencari Segala Sesuatu yang Instan 
Di zaman seperti sekarang ini makanan cepat saji "fast food" tidak asing bagi kita semua. Fast food adalah makanan yang mudah dan cepat pengolahannya. Maksudnya adalah bahwa makanan cepat saji itu sangat rendah kandungan nutrisinya dan mengandung zat berbahaya seperti pengawet dan penyedap rasa seperti micin yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Saran saya adalah lebih baik masakan rumah, jika memang tidak sempat barulah fast food.

3. Kesenjangan Sosial 
Kesenjangan sosial adalah perbedaan jarak ekonomi antara kelompok satu dengan yang lainnya. Kesenjangan sosial disebut juga sebagai ketimpangan sosial.

Kita bisa menjumpai kesenjangan sosial di lingkungan sekitar, misalnya gaya hidup antara keluarga ekonomi atas atau kaya dengan keluarga ekonomi bawah atau miskin. 

4. Masuknya Paham Barat yang dapat Merusak Moral Bangsa 
Momen ulang tahun anak selalu dibuat dengan kesan meriah. Tidak heran jika banyak anak yang menantikan momen ulang tahun untuk berbagi kebahagiaan dan keceriaan bersama teman-teman sebaya.

Namun, Konsep ini terkadang menjadikan merayakan ulang tahun sebagai sebuah tuntutan dan keharusan agar dibuatkan sebuah pesta meriah. Padahal, tidak semua orangtua mampu dan setuju mengadakan pesta sebagai perayaan ulang tahun.

5. Konsep Liberalisme
Liberalisme adalah suatu paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebahagiaan hidup. Liberalisme berasal dari kata “liberal” yang berarti bebas dan “isme” yang menunjukkan suatu paham. Yang berdampak mengakibatkan munculnya seks bebas, pornografi, minum-minum, mabuk, dan lain-lain.

6. Melunturkan Semangat Cinta Budaya Terhadap Tanah Air
Seperti yang kita ketahui, fashion barat di Indonesia sangat cepat perkembangannya. Masuknya fashion-fashion luar mengakibatkan pakaian-pakaian yang dulu sering dipakai oleh masyarakat Indoensia, kini sudah sedikit peminatnya (terutama remaja wanita). 

Masuknya fashion luar tersebut bisa melalui banyak cara, contohnya media massa dan Internet (media sosial). Banyaknya para remaja yang awalnya hanya mengikuti fashion budaya barat dan hanya ingin melihat-lihat saja, kini mereka ingin mencoba fashion budaya barat yang sedang tren tersebut.